Selasa, 21 Juni 2011

Hebat…Universitas Brawijaya Juara Kompetisi Pangan Sedunia

Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang meraih juara pertama Kompetisi Teknologi Pangan Sedunia 2011 di Amerika Serikat.

Mereka adalah Ricki Setyawan, Meidina Nurfitriani dan Maya Mukti. “Kami bangga bisa mengungguli mahasiswa dari berbagai dunia,” kata Ricki Setyawan di Kampus UB, Rabu, 22 Juni 2011.

Kompetisi pangan digelar Institute of Food Tecknologists (IFT) New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat pada 11-14 Juni 2011. IFT merupakan organisasi international dengan anggota para Food Scientist yang tersebar di 100 negara di seluruh dunia. Kompetisi 2011 ini mengusung tema: Pemanfaatan ilmu dan teknologi pangan untuk mengatasi masalah kekuarangan zat besi di negara berkembang.

Mahasiswa UB mengajukan penelitian dengan judul “Melawan masalah kekurangan zat besi melalui produksi mie instan kaya zat besi dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal”. Dalam penelitian ini, mereka membuat mie instan dari bahan lokal Indonesia, seperti singkong, ubi jalar, tempe dan belut.

“Dari komposisi tersebut yang mengandung zat besi paling tinggi dan memiliki bioavailibilitas zat besi adalah tempe dan belut,” ujar Ricki.

Menurut dosen pembibing mahasiswa, Agustin Krina Wardani, UB berhasil menyisihkan 30 proposal yang masuk. Setelah diseleksi pada babak final, UB keluar sebagai juara pertama. Adapun juara kedua diraih Universitas Universitas Gajah Mada dan Institue Of Chemical Technology, India sebagai juara ketiga.

Agustin Krina Wardani mengatakan kemenangan tiga mahasiswa tersebut akan membuat mulus jalan menuju akreditasi international IFT pada jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP).

Rektor UB Yogi Sugito menyampaikan UB akan mencarikan dana untuk mendirikan perusahaan pengolahan mie instant dari bahan lokal. Ini dilakukan agar bisa menampung tenaga kerja dari intern UB.

Sebelumnya, pada 2010, mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw, juga sudah pernah menyabet gelar juara ketiga dunia, dalam kopetisi teknologi pangan, di Chicago Illinois, Amerika Serikat.

UB sudah dua kali ini menjuarai kompetisi pangan IFT. Sebelumnya, pada tahun 2010 UB juga meraih juara pertama. Saat itu, UB mengirimkan tiga mahasiswa; Anugerah Dany, Fathy Faisal, dan Danial Fathurrahman yang membuat beras tiruan dari garut, singkong dan kacang tunggak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post