Seperti dikabarkan kantor berita Associated Press (AP), Bai dipaksa melakukan hubungan seks dengan atasannya saat dinas militer di Pasukan Pembebasan Rakyat di Tibet. Ia mengaku menjadi tentara China di sana sejak umur 14 sampai 17 tahun.
Kekerasan seksual yang terjadi tanpa henti membuat Bai hamil dan terpaksa melakukan aborsi di rumah sakit dengan nama samaran. "Aku membuka luka yang sangat rahasia untuk diriku sendiri, bahkan rahasia ini orangtua tidak tahu," kata Bai dalam sebuah wawancara dengan AP baru-baru ini.
Lewat cerita itu, Bai Ling tak ingin menyalahkan Pemerintah China. Ia lebih melihat kesalahan individu atas kekerasan seksual yang ia terima di masa lalu.
Kini, Bai merasa lebih baik setelah menjalani terapi lewat sebuah program reality show di Amerika Serikat, 'Celebrity Rehab with Dr Drew'. Terapi itu telah membantunya keluar dari trauma. Perlahan, ia pun mampu melepas beban psikologis yang menghantuinya selama hampir dua dekade.
Dr John Sharp dari Harvard Medical School, yang tergabung dalam tim pengobatan dalam reality show tersebut mengatakan bahwa Bai Ling telah melewati fase hidup yang sangat mengerikan. Bai Ling belajar melupakan kenangan buruk itu demi memulihkan kesehatan mentalnya.
Bai Ling bersedia tampil di reality show yang memasuki musim ke-5 itu setelah dibujuk terus-menerus oleh produser tayangan tersebut. Ia berharap kisahnya akan menyentuh hati rakyat. "Cerita saya begitu kuat, jujur, dan sangat sederhana. Yang membuat saya nyaman menceritakan ini semua adalah demi membantu orang lain yang memiliki trauma serupa," katan Bai.
Sosok Bai Ling cukup kontroversial. Ia pernah menjalani terapi di rumah sakit jiwa gara-gara mengklaim diri terlahir dari bulan.
Ia juga kerap menjadi target paparazzi atas kebiasaannya mabuk dan beraktivitas tanpa busana. Beberapa film yang ia bintangi antara lain: The Crow, Red Corner, Anna and The King, Shaolin Soccer, Taxi 3, A Beautiful Life, dan The Lazarus Papers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar